DUMAI (DUMAIPOSNEWS)- PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU II Dumai menunjukkan respon cepat atas keluhan warga sekitar terkait munculnya bau menyengat yang dirasakan dalam beberapa hari terakhir.
Tidak ingin masyarakat terus merasa gelisah, pihak perusahaan milik negara ini langsung melakukan langkah verifikasi dengan melibatkan laboratorium independen.
GM PT KPI RU II Dumai, Iwan Kurniawan, melalui Manager HSSE RU, Syahrial Okzani, menjelaskan bahwa pihaknya sebenarnya telah melakukan pengecekan udara menggunakan alat pemantauan yang dimiliki perusahaan.
Namun untuk memastikan hasil yang lebih objektif dan memberikan ketenangan kepada masyarakat, Pertamina Dumai menggandeng PT Sucofindo Indonesia sebagai laboratorium independen.
Hal tersebut juga sesuai dengan permintaan masyarakat.
“Pemantauan udara ambient dan kebauan dilakukan oleh laboratorium independen PT Sucofindo Indonesia. Pengukuran berlangsung selama 24 jam dan sesuai regulasi Permen LHK serta PP Nomor 22 Tahun 2021,” ujar Syahrial pada, Kamis (4/12/2025).
Langkah ini dilakukan untuk memastikan kondisi udara di sekitar wilayah operasional kilang tetap sesuai baku mutu lingkungan serta memberikan data ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
Tak hanya itu, pihak internal PT KPI RU II Dumai juga telah berkoordinasi dengan Pertamina Gas dan PT Patra SK untuk memitigasi sumber bau tersebut.
Sementara itu, Ketua LPMK Tanjung Palas, Bambang Hendriyanto, memberikan apresiasi atas respons cepat Pertamina Dumai dalam menindaklanjuti keluhan warga.
“Kami menghargai upaya Pertamina yang langsung mengambil langkah konkret dengan menghadirkan pihak independen. Ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga kenyamanan masyarakat,” ujar Rio, sapaan akrab ketua LPMK ini.
Dengan adanya pemantauan udara oleh tim independen, masyarakat berharap hasil pengukuran dapat memberikan kepastian dan solusi berkelanjutan terhadap potensi gangguan lingkungan di sekitar area kilang.
Sebelumnya telah diberitakan, warga Kelurahan Tanjung Palas, Kota Dumai, mendadak dibuat gelisah oleh bau menyengat yang tercium.
Aroma tidak sedap itu diduga kuat berasal dari aktivitas Kilang Pertamina RU II Dumai. Informasi mengenai bau tersebut awalnya mencuat di WhatsApp Group warga.
Keluhan langsung bermunculan, terutama dari masyarakat yang tinggal berdampingan dengan kilang tersebut.
Mereka mengkhawatirkan adanya dampaknya bagi kesehatan.
Berdasarkan keluhan warga tersebu, Lurah Tanjung Palas, Untung Efendi, langsung mengirimkan data hasil pengukuran kualitas udara yang diterima dari Manajemen Kilang Dumai.
Adapun laporan lengkap hasil pengukuran udaranya O₂ : 20,9% (NAB 19–20,9%), CO : Nihil (NAB 25 ppm), H₂S : Nihil (NAB 1 ppm), CH₄ (LEL) : Nihil (NAB 15%), VOC : Nihil (NAB 3 ppm), NH₃ : Nihil (NAB 25 ppm). Sementara arah angin menuju ke selatan.
“Ini hasil cek udara yang dikirim Management Kilang Dumai,” ujar Lurah Untung Efendi saat dikonfirmasi via telepon WhatsAppnya, Rabu (3/12/2025).(rio)






