SELATPANJANG (DUMAIPOSNEWS) – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) terus mendorong kemajuan sektor pariwisata berbasis kearifan lokal dengan menggelar Festival Sagu Nusantara Tahun 2025. Kegiatan yang dipusatkan di Sanggar Linau Kuning Desa Sungai Tohor ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam mengangkat potensi sagu sebagai identitas budaya, ekonomi, dan pangan masyarakat Meranti.
Festival Sagu Nusantara 2025 mengusung tema “Wujudkan Sagu Menjadi Ketahanan Pangan Nasional” dan merupakan hasil kolaborasi antara Disporapar Kepulauan Meranti dengan Pemerintah Desa Sungai Tohor. Event yang dikelola oleh Event Organizer dari Koperasi Jasa Pewarta Wibawa Investasi (Kopja PWI) ini berlangsung selama dua hari, mulai Minggu (14/12/2025) hingga Senin (15/12/2025), dengan rangkaian agenda yang sarat edukasi, budaya, dan hiburan rakyat.
Sebanyak tujuh stand bazar kuliner sagu turut memeriahkan festival tersebut. Seluruh stand merupakan inisiatif dan swadaya masyarakat setempat yang berkeinginan menampilkan beragam olahan sagu khas Meranti. Stand bazar tersebut antara lain Bazar Olahan Sagu Repu, Rumbia, Uyung, Bintit, Pelepah, Sagu, serta Bemban, yang menyajikan berbagai menu tradisional dan inovatif berbahan dasar sagu.
Selain sebagai ajang promosi wisata dan kuliner, Festival Sagu Nusantara Sei Tohor juga digelar dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Kepulauan Meranti ke-17 Tahun 2025. Diharapkan, festival ini menjadi pesta rakyat yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga terhadap potensi dan jati diri daerah.
Festival ini secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Muzamil Baharudin, SM, MM. Usai pembukaan, Wabup Muzamil didampingi istrinya Sriyana, yang juga Ketua I TP PKK Kepulauan Meranti bersama rombongan meninjau langsung stand bazar UMKM sagu. Turut mendampingi, Anggota DPRD Kepulauan Meranti Rosihan Afrizal, SH, Camat Tebingtinggi Timur Marzlin Jamal, Kepala Desa Sungai Tohor Efendi, Koordinator Lapangan Festival Abdul Manan, Ketua HIPMI Kepulauan Meranti Rudi Kurniawan bersama Sekretarisnya Fitriadi Mirtha, unsur TNI-Polri, serta tamu undangan lainnya.
Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Muzamil Baharudin menyampaikan bahwa Festival Sagu Nusantara 2025 menjadi momentum kebangkitan kembali event unggulan berbasis kearifan lokal setelah sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.
Menurutnya, festival ini bukanlah yang pertama kali digelar, namun pelaksanaan tahun ini memiliki makna khusus sebagai titik awal penguatan kembali identitas Meranti sebagai daerah penghasil sagu terbesar.
“Festival ini menjadi momentum penting untuk kembali menggali dan mengangkat potensi sagu Kabupaten Kepulauan Meranti sebagai identitas daerah yang kaya akan sumber daya alam, budaya, dan tradisi masyarakat pesisir gambut,” ungkap Muzamil.
Ia menjelaskan, Festival Sagu Nusantara tidak hanya menampilkan sagu sebagai komoditas pangan, tetapi juga memadukan kekayaan budaya lokal, kuliner khas, serta nilai-nilai kearifan lokal yang hidup dan tumbuh bersama masyarakat. Ke depan, festival ini diharapkan dapat berkembang menjadi event pariwisata tahunan yang mampu menarik perhatian lebih luas dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Dukungan semua pihak, termasuk peran aktif media dalam mempublikasikan festival ini, sangat penting agar Festival Sagu Nusantara semakin dikenal dan memberikan dampak positif bagi kemajuan Kabupaten Kepulauan Meranti,” jelasnya.
Sejalan dengan program ketahanan pangan nasional dan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden RI, Muzamil menilai sagu memiliki potensi besar sebagai pangan alternatif yang sehat dan bernilai gizi. Berbagai produk olahan berbahan dasar tepung sagu, seperti mi, biskuit, hingga gula cair, terus didorong pengembangannya agar semakin kompetitif.
“Melalui Festival Sagu Nusantara 2025, kita berharap inovasi produk berbasis sagu terus berkembang, memperkuat posisi sagu sebagai pangan masa depan, sekaligus meneguhkan Meranti sebagai sentra sagu Nusantara,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Disporapar Kepulauan Meranti, Saiful Bahri, menegaskan bahwa Festival Sagu Nusantara merupakan salah satu dari ratusan agenda strategis yang tercantum dalam Rencana Induk Pariwisata Kabupaten Kepulauan Meranti. Ia berharap festival ini tidak berhenti sebagai event lokal, melainkan berkembang menjadi kegiatan berskala nasional bahkan internasional.
“Sesuai namanya, Festival Sagu Nusantara diharapkan menjadi ajang promosi sagu Meranti ke tingkat nasional dan internasional. Sagu bukan sekadar produk lokal, tetapi komoditas pangan strategis yang juga memiliki daya tarik pariwisata,” tegas Saiful.
Dukungan penuh juga disampaikan Anggota DPRD Kepulauan Meranti, Rosihan Afrizal, SH. Ia menyebut Kecamatan Tebingtinggi Timur sebagai jantung produksi sagu Meranti dan menegaskan komitmennya dalam mendukung kegiatan yang mengangkat potensi sagu sebagai kekuatan ekonomi daerah.
“Melalui festival ini, masyarakat dapat menikmati berbagai kuliner khas berbahan dasar sagu, mulai dari lempeng sagu, kerupuk sagu, kepurun, sempolit, hingga mi sagu dan aneka olahan lainnya,” ujarnya.
Camat Tebingtinggi Timur, Marzlin Jamal, menambahkan bahwa wilayahnya merupakan salah satu sentra produksi sagu terbesar di Kabupaten Kepulauan Meranti dengan kapasitas produksi sekitar 400 ton per bulan. Menurutnya, angka tersebut menghasilkan perputaran ekonomi hampir satu miliar rupiah setiap bulan.
Ia mengapresiasi Festival Sagu Nusantara yang dinilai mampu mendorong pengembangan UMKM sagu dan membuka peluang nilai tambah produk olahan. “Pentingnya pengelolaan sentra sagu terpadu oleh BUMD agar pengembangan sagu dapat berjalan lebih optimal dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Lapangan Festival Sagu Nusantara, Abdul Manan, mengungkapkan bahwa Festival Sagu Nusantara merupakan salah satu dari ratusan agenda strategis yang tercantum dalam Rencana Induk Pariwisata Kabupaten Kepulauan Meranti. Namun demikian, menurutnya, harapan yang dibangun jauh melampaui sekadar penyelenggaraan event lokal, melainkan menjadi gerakan besar untuk mengangkat sagu sebagai kekuatan utama daerah.
“Kota berkomitmen menggaungkan sagu sebagai komoditas unggulan bernilai strategis. Tidak hanya ditargetkan dikenal di tingkat daerah dan nasional, sagu Meranti juga diyakini memiliki peluang besar untuk menembus pasar internasional,” ucapnya.
Pria yang akrab disapa Cik Manan itu menjelaskan, sebagai daerah bergambut dan rawa yang secara turun-temurun hidup berdampingan dengan tanaman sagu, Meranti memiliki keunggulan ekologis dan kearifan lokal yang kuat. Kondisi tersebut menjadi fondasi penting dalam pengembangan sagu sebagai penopang ekonomi masyarakat, sarana edukasi ekologi, sekaligus pilar ketahanan pangan.
“Melalui festival ini, derajat petani sagu dan pelaku usaha sagu diharapkan semakin terangkat, harga sagu dapat terus meningkat, serta UMKM berbasis sagu mampu dibina dan tumbuh secara berkelanjutan. Untuk mewujudkan hal tersebut, dukungan lintas sektor sangat dibutuhkan, mulai dari peran DPRD dalam mendorong lahirnya regulasi yang berpihak, hingga keterlibatan aktif dinas pertanian, perkebunan, perindustrian, perdagangan, koperasi, dan UMKM,” ungkapnya.
Selain penguatan sektor produksi, lanjut Cik Manan, isu infrastruktur juga menjadi perhatian serius, terutama peningkatan akses jalan menuju sentra produksi dan ibu kota kecamatan. “Hal ini dinilai penting agar distribusi produk sagu tidak lagi terbebani biaya tinggi yang selama ini menghambat daya saing pelaku usaha,” ucapnya.
Lebih jauh, Cik Manan menegaskan bahwa Festival Sagu Nusantara juga menjadi momentum untuk menyelaraskan potensi sagu Meranti dengan program nasional, seperti ketahanan pangan dan Makan Bergizi Gratis (MBG). Dengan kandungan gluten yang lebih rendah serta nilai gizi yang baik, sagu dinilai sangat cocok sebagai alternatif pangan sehat bagi anak-anak dan masyarakat luas.
“Apabila menu berbasis sagu diterapkan secara masif dalam berbagai program pemerintah dan institusi, permintaan akan meningkat, harga sagu terdongkrak, dan kesejahteraan petani sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti pun semakin membaik,” pungkasnya.
Festival Sagu Nusantara 2025 turut dimeriahkan dengan Lomba Golek Tual Sagu, diskusi sagu bersama mahasiswa, pameran inovasi produk, serta berbagai kegiatan edukatif dan budaya lainnya. Pada malam penutupan, masyarakat akan disuguhkan hiburan rakyat dengan penampilan sejumlah artis, di antaranya Wike Yulia, Yolanda Marshal, Joel Anggaran, dan Jas Menggo, yang siap memeriahkan suasana.(Ian)






