DUMAI (DUMAIPOSNEWS)– Sebagai bagian dari peringatan International Firefighters Day (IFFD) 2025 sekaligus bentuk komitmen terhadap keselamatan dan keamanan lingkungan sekitar, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit II Dumai (Kilang Dumai) kembali menyelenggarakan sosialisasi aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) kepada masyarakat. Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (20/6) di Hotel Patra Dumai ini diikuti oleh lebih dari 50 peserta dari Kelurahan Tanjung Palas dan Jaya Mukti serta dihadiri sejumlah pemangku kepentingan dari lintas sektor di Kota Dumai.
Dalam kegiatan ini, masyarakat dibekali edukasi komprehensif terkait aspek keselamatan kerja dan lingkungan, mulai dari sistem penanganan keadaan darurat, titik kumpul evakuasi (assembly point), hingga pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman. Materi disampaikan secara interaktif oleh tim HSSE Kilang Dumai dan dilengkapi dengan pemaparan overview proses bisnis kilang oleh perwakilan dari fungsi Process Engineering.
Area Manager Communication, Relations, & CSR PT KPI Kilang Dumai, Agustiawan, menyampaikan bahwa sosialisasi ini merupakan agenda rutin perusahaan dalam membangun budaya keselamatan yang inklusif dan tangguh, baik di internal perusahaan maupun di tengah masyarakat.
“Kami berkomitmen menumbuhkan budaya keselamatan tidak hanya di lingkungan kerja, namun juga di tengah masyarakat. Setiap individu memiliki peran penting dalam menciptakan sistem tanggap darurat yang efektif dan lingkungan yang aman,” ujar Agustiawan.
Ia menambahkan bahwa implementasi budaya HSSE tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab perusahaan semata, tetapi juga membutuhkan dukungan dari pemerintah, mitra kerja, dan masyarakat luas. Inisiatif ini sekaligus memperkuat sistem keamanan dan tanggap darurat yang telah dibangun oleh PT KPI Kilang Dumai sebagai objek vital nasional (Obvitnas) di wilayah Riau.
Manager HSSE PT KPI Kilang Dumai, Syahrial Okzani, menegaskan bahwa sosialisasi aspek HSSE merupakan wujud nyata tanggung jawab sosial perusahaan dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap sistem tanggap darurat (emergency response) atas potensi risiko operasional kilang. Ia menambahkan, kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai media edukasi, tetapi juga menjadi ruang dialog dua arah yang memperkuat komunikasi terbuka antara perusahaan dan masyarakat.
“Kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi darurat adalah hal yang krusial. Kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan penanganan darurat yang cepat, tepat, dan terkoordinasi,” jelasnya.
Syahrial turut menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mendukung keberlangsungan operasional kilang yang menyuplai sekitar 16 persen kebutuhan energi nasional, khususnya untuk wilayah Sumatera bagian utara (Sumbagut). Ia juga mengapresiasi antusiasme dan keterbukaan masyarakat dalam menerima informasi selama kegiatan berlangsung.
“Dukungan dan partisipasi aktif masyarakat merupakan elemen penting dalam menciptakan lingkungan operasional yang aman, tertib, dan harmonis. Kesiapsiagaan merupakan bagian dari budaya pencegahan yang perlu terus dibangun bersama, agar setiap potensi risiko dapat ditangani dengan cepat dan tepat. Karena itu, membangun kapasitas tanggap darurat secara kolaboratif menjadi langkah strategis yang tidak bisa ditunda,” tambahnya.
Camat Dumai Timur, Zainur, S.H., mengapresiasi langkah Kilang Dumai dalam memberikan pemahaman aspek HSSE secara langsung kepada masyarakat.
“Istilah HSSE mungkin masih terdengar asing dan belum sepenuhnya dipahami oleh sebagian masyarakat. Namun, keselamatan sejatinya merupakan kebutuhan dasar setiap individu. Kami menyampaikan apresiasi kepada PT KPI RU II Dumai atas terselenggaranya kegiatan ini, yang menjadi bekal berharga bagi masyarakat dalam memahami pentingnya keselamatan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Dumai, Agus Gunawan, turut memberikan apresiasi terhadap komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip HSSE secara konsisten dalam setiap operasionalnya.
“Kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk membangun dialog dan sinergi dalam pelestarian lingkungan. Komitmen PT KPI telah terbukti melalui raihan PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Gubernur Riau pada 16 Juni lalu,” katanya.
Menurut Agus, predikat PROPER Emas yang diraih PT KPI RU II Dumai dan unit operasi Kilang Sungai Pakning untuk periode 2023–2024 merupakan cerminan dari kepatuhan perusahaan terhadap regulasi dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Apalagi, PT KPI RU II Dumai tercatat sebagai satu-satunya perusahaan di Provinsi Riau yang meraih penghargaan tertinggi tersebut.
“Prestasi ini patut kita banggakan bersama, karena menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya andal dalam operasional, tetapi juga bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan,” pungkasnya.
Kegiatan ini sekaligus mencerminkan komitmen berkelanjutan PT KPI dalam mengimplementasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 11 tentang kota dan permukiman berkelanjutan.(rio)