DUMAI(DUMAIPOSNEWS)– Pelajar SMP Negeri 2 Dumai yang tergabung dalam tim Innovakids Trakindo pada tahun 2025 ini membuat sebuah inovasi baru berupa aplikasi yang diberikan nama SiJEBAT yaitu aplikasi jembatan pembiasaan anak hebat.
Demikian disampaikan Kepala SMP Negeri 2 Dumai, Hj Saidatun Syabibah SPd MPd. ”Alhamdulillah sungguh membanggakan atas kreativitas anak-anak kita dengan upaya mereka menciptakan suatu inovasi yang dinamakan SiJEBAT ini. Ya, ini merupakan sebuah aplikasi jembatan pembiasaan anak hebat dalan rangka mewujudkan kesehatan mental melalui kegiatan-kegiatan pembiasaan yang dibutuhkan kolaborasi antara orang tua dan pihak sekolah. Oleh karena itulah, para pelajar SMP Neheri 2 Dumai melakukan inovasi dalam bentuk aplikasi jembatan anak hebat atau SiJEBAT serta membentuk pendekatan konseling melalui konselor sebaya. Ya, tujuannya mewujudkan sekolah sehat mental untuk menunjang program pemerintah yakni tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat,” ujarnya.
Kepala sekolah menyebut dirinya sebagai penanggungjawab tim SiJEBAT tersebut dengan anggota sejumlah siswa dan siswi diantaranya Muhammad Firjatullah Ersyad, Audriana Ghassani Miza, Myiesha Aliza Yasmin, Habiburrahman Asadil Alam, Nazifa Fadillah, Harith Rizqu Khairi dan Revand. Para pelajar ini dibimbing oleh rekan guru yaitu Muharresmira, Getri Nelmawita, Putri Rahmi Suci dan M Zainuddin Nasution.
Lebih jauh Saidatun Syabibah menjelaskan latar belakang pembuatan aplikasi SiJEBAT diawali dengan kerjasama orang tua mengisi aplikasi sebagai bentuk pelaporan pelaksanaan 7 kebiasaan anak Indonesia hebat. Kebiasaan tersebut adalah bangun awal, beribadah, berolahraga, makan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat dan tidur cepat.
Dalam aplikasi itu orang tua mengisikan jam anaknya melakukan tujuh kebiasaan tersebut dan untuk beberapa pembiasaan orang tua mengisikan kegiatan spesifik yang dilakukan anaknya. Misalnya berolahraga, orang tua mengisi jam anaknya berolah raga dan olah raga apa yang dilakukan. Data yang sudah disi oleh orang tua akan direkap oleh wali kelas atau guru BK secara rutin. Untuk siswa yang terpantau belum efektif melakukan kegiatan pembiasan ini akan dilakukan konseling sebaya.
”Dengan gerakan ini anak Indonesia diharapkan tak hanya unggul dalam aspek akademis, tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat, kepedulian sosial, serta tanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya,” tukas Kepala Sekolah.
Salah seorang anggota tim SiJEBAT Muhammad Firjatullah Ersyad menuturkan dirinya bersama rekan lain sangatlah merasa senang dapat melakukan inovasi dengan membuat aplikasi SiJEBAT.
”Tentunya kami mendapat banyak pengalaman dan pengetahuan selama melakukan riset ini. Dengan harapan aplikasi jembatan pembiasaan anak hebat melalui tujuh kebiasaan dapat bermanfaat bagi siswa dan siswi serta membantu orang tua juga pihak sekolah sekaligus mendukung program pemerintah,” ungkap Muhammad Firjatullah Ersyad.(des)