DUMAI (DUMAIPOSNEWS) – Sebanyak 35 orang Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Dumai tradisi tantingan dan karantina pada Jumat (08/08/2025) sore di Desa Bahagia, Hotel Sonaview Dumai.
Mereka akan mengikuti pelatihan intensif di tempat tersebut sebagai persiapan menjelang upacara peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus mendatang.
35 orang Paskibraka terpilih ini sebelumnya telah melalui tahapan seleksi ketat pada Februari lalu. Setelah menjalani pelatihan mandiri hingga 7 Agustus, selanjutnya menjalani masa karantina di Desa Bahagia mulai 8 Agustus 2025.
Sebelum memasuki Desa Bahagia, seluruh Paskibraka menjalani tradisi tantingan. Yakni penerimaan para calon Paskibraka Nasional 2025 sebagai penghuni Desa Bahagia atau asrama yang ditempati selama menjalani pemusatan latihan.
Kepala Badan Kesbangpol Kota Dumai Eko Wardoyo yang memimpin tradisi tantingan ini menyampaikan apresiasi kepada peserta pelatihan yang terpilih sebagai perwakilan pelajar SMA/SMK/MA se Kota Dumai. Menurutnya, menjadi Paskibraka merupakan sebuah kehormatan besar dan penuh tanggung jawab.
Menurutnya, kegiatan ini menjadi sarana penting dalam membentuk karakter generasi muda yang berjiwa disiplin, nasionalis, dan cinta tanah air.
“Tidak semua orang bisa mendapat kesempatan seperti ini. Saya berpesan kepada seluruh calon Paskibraka untuk jaga kesehatan juga kekompakan, ikuti semua aturan yang ditetapkan oleh panitia, pelatih, dan pembina,” pesannya.
Kabid Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa, Kurniawan, mengatakan tantingan digelar Jumat (08/08/2025) dimulai pukul 16.00 WIB. Prosesi ini diisi dengan serangkaian acara dan dihadiri orang tua pelajar, pelatih, dan purna paskibraka Kota Dumai.
Selama menjalani pemusatan latihan, selain materi baris berbaris dan formasi pengibaran, paskibraka juga akan menerima sejumlah materi. Yakni Pancasila dan wawasan kebangsaan, sikap dan karakter kepaskibrakaan, kewaspadaan dan ketahanan nasional, revolusi mental, kewarganegaraan, literasi digital dan kepaskibrakaan.
“Adapun pelatih dan pembina berasal dari unsur TNI, Polri, perangkat daerah, serta Purna Paskibraka Indonesia (PPI), dan didukung tenaga kesehatan,” tutur Wawan. (amb)