Gawat! Diduga Wanita Penghibur Dinihari Kerap Masuk Lokasi Proyek Pembangunan GOR Stadion Dumai

DUMAI (DUMAIPOSNEWS) – Proyek pembangunan GOR Stadion Sepakbola Internasional di Jalan Arifin Ahmad, Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur, yang masih dalam tahan pemancangan pipa beton tengah menjadi perbicangan serius ditengah masyarakat.

Warga sekitar kerap memantau keberadaan wanita diduga “penghibur” yang keluar masuk ke lokasi konstruksi, terutama pada saat waktu dini hari.

“Sudah selalu kami lihat pak, setiap jam 2 dan 3 bahkan jelang subuh masuk ke dalam proyek gor itu,” kata sumber yang enggan disebut namanya.

Di tanya terkait berapa jumlah diduga wanita penghibur yang masuk, ia menyebut bervariasi. Pernah lihat lebih dari 3 orang,” ucapnya.

“Nah kalau wanita itu ada kaitan dengan istri dari pekerja-pekerja di sana, napain masuknya di tengah malam,” sambung mempertanyakan.

Fenomena ini menimbulkan tanda tanya besar, sebab area pembangunan stadion seharusnya steril dari aktivitas yang tidak berkaitan dengan pekerjaan.

Kondisi tersebut juga dinilai mencoreng citra proyek besar yang digadang-gadang sebagai fasilitas olahraga bertaraf internasional di Kota Dumai.

Warga meminta pihak terkait, baik kontraktor maupun pengawas lapangan, Disnaker kota Dumai serta APH untuk segera menertibkan dan memastikan area proyek benar-benar aman serta bebas dari aktivitas yang mencurigakan.

“Kita harap hal yang mencurigakan ini dapat menjadi atensi khusus. Jangan sampai aset kebanggaan kota Dumai nantinya tercium aroma lokalisasi. Pengawasan tenaga kerja seperti Disnaker kita harapkan juga dapat mengawasi,” tungkasnya.

Hingga artikel ini diterbitkan, pihak pekerjaan konstruksi gor di stadion sepakbola internasional yang berada di Kelurahan Tanjung Palas belum dapat dihubungi untuk dimintai tanggapan.

Keberadaan pembangunan proyek GOR berjarak sekitar 200 meter dari jalan raya Arifin Ahmad. Didalamnya terdapat beberapa bedeng dan pondok.

Masyarakat Tanjung Palas berharap agar ini tidak terulang kembali.”Terus terang keberadaan dan pengerjaan proyek tersebut belum ada sama sekali melapor ke saya. Kami minta agar kejadian ini tidak terulang, jangan jadikan kampung kami kotor,”kata Ketua RT 4, Burhanudin yang dihubungi.(rio)