
Viral video jenazah ASN dibonceng naik motor karena tak ada ambulans. (Platform X).
DUMAIPOSNEWS.COM – Sebuah video yang lebih mirip adegan film horor ketimbang kenyataan hidup, viral dan bikin netizen geleng-geleng kepala. Dalam video itu, tampak jasad seorang tenaga kesehatan (nakes) yang juga ASN dari BKKBN Donggala, terpaksa diangkut menggunakan sepeda motor.
Ya, motor, Anda tidak sedang salah baca. Karena tak ada ambulans dan akses jalan pun nyaris tak ada, jenazah tersebut terpaksa dibonceng pakai motor dengan setengah badan ditutup kain.
Jenazah yang sudah dibungkus kain jarik itu dibonceng di jok belakang motor, disangga pakai batang kayu agar tetap tegak selama perjalanan dari Kecamatan Pinembani menuju Kota Palu.
Video itu diunggah akun Instagram @feedgramindo pada Kamis (10/7/2025), dan sontak langsung memicu banjir komentar pedih dan marah dari netizen.
“Ini Indonesia loh, bukan pedalaman antah-berantah di abad pertengahan,” tulis salah satu warganet.
Cerita di balik video ini pun makin bikin hati meringis. ASN tersebut meninggal dunia saat sedang bertugas di daerah terpencil. Karena tidak ada akses mobil sama sekali, termasuk ambulans, rekan-rekan nakes dan warga setempat hanya punya satu pilihan: motor.
Ya, satu-satunya ‘kendaraan darurat’ yang bisa diandalkan di tengah kondisi jalan yang belum tersentuh pembangunan.
“Jenazah tenaga kesehatan tersebut dibawa menggunakan sepeda motor menuju Kota Palu oleh sesama nakes, karena akses jalan tak bisa dilewati mobil,” tulis keterangan unggahan yang menyertai video tersebut.
Yang lebih miris, hingga berita ini diturunkan, belum ada satu pun pernyataan resmi dari Pemkab Donggala atau Kementerian Kesehatan. Diam membisu, seolah insiden ini cuma angin lalu.
Sementara itu, netizen terus bersuara lantang. Banyak yang mempertanyakan, bagaimana bisa wilayah yang menjadi tempat kerja para ASN dan nakes tak punya akses transportasi layak, bahkan untuk urusan paling genting sekalipun, membawa jenazah.
Peristiwa ini membuka luka lama soal ketimpangan pembangunan di Indonesia. Di satu sisi, kota-kota besar berlomba bikin infrastruktur canggih dan jalan tol megah.
Di sisi lain, ada daerah-daerah yang masih terseok-seok hanya untuk bisa mengakses layanan dasar.
“Ini bukan soal viral, ini soal nyawa dan martabat,” tulis komentar lain yang disukai ribuan akun.
Momen ini jadi pengingat keras bagi pemerintah bahwa keadilan infrastruktur belum sepenuhnya merata. Dan selama masih ada jenazah yang harus dibawa pakai motor karena tak ada pilihan lain, kita belum bisa bilang Indonesia sudah merdeka sepenuhnya, setidaknya, belum untuk mereka yang tinggal di Pinembani dan ratusan daerah terpencil lainnya.(***)
Sumber: Jawapos.com